Minggu, 10 Juni 2012

Kecantikan Wanita











 penulis: Alfi Arni Makhtaf

wanitaku,cantik tidak harus terbuka, tidak harus terlihat meliuk, tidak harus "mengundang", dan untuk mendapatkan cinta yang tulus jangan perkenalkan diri kita lewat birahi, tapi cukup dengan ketulusan hati dan harga diri, pria pujaan, kemilau harta, kekaguman manusia tidak akan pernah menjadi pembela kita. pada akhirnya kita akan menghadapNya sendirian, tetaplah jaga kemuliaan betapapun hidup menguji.

wanitaku...jangan mau dipacari.....itu artinya, kau dilihat, disentuh, dirasakan, dan jika tidak memenuhi selera, kau mempersilahkan dirimu untuk dibuang. mengenal bukan berarti mencobanya......

wanitaku, kau  adalah bingkai tegaknya Agama, jika buruk wanita pada suatu jaman maka agama akan ditegakkan dengan kepayahan, jika baik wanitanya maka tegaknya agama akan bagaikan tumbuhan yang menemukan lahan yang subur.  Maka perhiasanmu bukanlah warna-warna, bukan pula molek tubuh. Tapi lengkapilah diri dengan perhiasan yang akan menjadikanmu selayaknya “bingkai agama”, dimana melalui cinta, ketulusan, ilmu, dan peluh letihmu, akan tumbuh jiwa-jiwa tangguh, akan tegak jiwa-jiwa takwa, akan sirna kebodohan.

Wanitaku, kecantikan fisikmu hanyalah perhiasan sesaat, ia akan pudar bersama waktu-waktu yang kau lewati.  Tapi apa yang kau lakukan atas nama cinta dan ketulusan akan membuatmu dikenang dan dirindukan.  Maka tanamlah benih cinta dan ketulusan di hati orang-orang sekitamu, agar jika suatu saat kharisma rona dan warna cantikmu pudar, ada sisi lain dalam dirimu yang akan menjadi perhiasan diri sampai suatu saat kau hanya tinggal dikenang.

Wanitaku, percantiklah tubuh dan aromanya, namun janganlah kau berlebihan, hingga kau rusak tubuhmu hingga kau kehilangan jati dirimu, dan janganpula kau sombongkan kemolekan itu, dengan mempertontonkannya hingga hilang nilai baikmu, dantumbuh niat dengki dari hati yang berpenyakit disekitarmu.  jangan sakiti dirimu untuk cantik, jangan pula palsukan kecantikan alaminya, jangan pula kau bermegah-megahan dalam mempercantik dirimu. Allah menyukai keindahan, maka tidak mengapa kau pelihara keindahan fisikmu sebagaimana kaupun menjaga keindahan hatimu.

 “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu:wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak, dan sawah lading. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Alloh-lah tempat kembali yang baik (surga).” (QS. Ali Imran:14)

 Sesungguhnya dunia ini seluruhnya adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita yang sholihah.” (HR. Ahmad)
Wanitaku, tetaplah cantik….., kecantikan yang membuat Allah mencintaimu, dan menjadikan engkau perhiasan surgawi yang dijanjikan.

 “Maka nikmat Rabb kalian yang manakah yang kalian berdua dustakan? Di ranjang-ranjang itu ada bidadari-bidadari yang menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin1. Maka nikmat Rabb kalian yang manakah yang kalian berdua dustakan? Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan.” (QS.ar-Rahman: 55-58)

Diriwayatkan bahwa salah seorang dari mereka berkata kepada suaminya, “Demi Allah! Aku tidak pernah melihat di dalam surga ini sesuatu yang lebih bagus daripada dirimu. Tidak ada di dalam surga ini sesuatu yang lebih kucintai daripada dirimu. Segala puji bagi Allah yang Dia menjadikanmu untukku dan menjadikanku untukmu.” (Tafsir Ibni Katsir, 7/385).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar